Hari selasa tanggal 16 Juli 2019 pukul 19.30 bertempat di Pendopo Balai Desa Sadang diadakan kegiatan Penyuluhan Promosi Hidup Sehat Guna Mencegah Penyakit Menular. Acara ini merupakan kerja sama dari Pemerintah Desa Sadang dengan Bidan Desa Sadang dan Puskesmas Jatirogo.
Dalam acara penyuluhan ini menghadirkan Bapak Tri Djuniarto S.Kep dari Puskesmas Jatirogo dan Bu Yuyun Soehartini S.ST selaku Bidan Desa Sadang sebagai Narasumber. Dalam Penyuluhan kesehatan kali ini undangan yang hadir adalah para Ibu-Ibu Kader Posyandu Desa Sadang, Mahasiswa KKN dari UNAIR, perangkat Desa Sadang serta Bapak-Bapak ketua RT dan RW Desa Sadang.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Sadang. Dalam sambutannya beliau menjabarkan bahwa Desa Sadang merupakan Desa yang terletak di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, sehingga Desa Sadang merupakan wilayah yang strategis untuk mobilitas penduduk dari luar provinsi. Ditengah-tengah padatnya mobilitas penduduk dari luar provinsi yakni Jawa Tengah, maka Desa Sadang sangat rentan sekali tertular berbagai macam penyakit menular. Maka daripada itu warga masyarakat Desa Sadang harus selalu waspada serta menjaga kebersihan badan dan lingkungan agar terhindar dari berbagai macam penyakit menular yang kemungkinan besar bisa menyebar dari penduduk dari Provinsi Jawa Tengah, tambah beliau.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Bapak Tri Djuniarto dari Puskesmas Jatirogo yang secara khusus beliau menangani penyakit menular. Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa penyakit menular akhir-akhir ini sudah menyebar diberbagai wilayah dan tidak menutup kemungkinan Desa Sadang pada akhirnya bisa terinfeksi penyakit menular tersebut. Oleh karena itu Masyarakat dihimbau untuk mengetahui penyebab dan tata cara penularan penyakit tersebut agar masyarakat Desa Sadang bisa terhindar dari penyakit menular.
Salah satu penyakit yang sangat rawan tertular adalah HIV/AIDS, yang mana seperti kita ketahui bahwa penyakit ini sangat mudah penularannya yaitu bisa lewat jarum suntik yang dipakai bergantian, hubungan seksual dan melalui cairan tubuh dari si penderita. Beliau berpesan agar praktisi kesehatan seperti terapi bekam untuk menjaga sterilisasi alat bekamnya setelah digunakan yaitu dengan cara membersihan dan merebus alat terapi sebelum digunakan ke pasien. Kemudian tukang potong agar sebisa mungkin menggunakan satu silet (pisau kecil) hanya untuk satu pelanggan dan kemudian silet tersebut dibuang dan tidak dipergunakan untuk pelanggan lain. Atau jika dirasa misa memangkas keuntungan, maka tukang potong bisa menggunakan pisau cukur yang ukurannya agak besar dan memiliki lebih dari satu pisau cukur yang mana setelah digunakan untuk mencukur satu pelanggan maka pisau cukur tersebut harus di sterilkan dengan cara dicuci dengan alcohol dan kemudian direbus menggunakan air mendidih. Yang terakhir beliau juga menyampaikan agar tenaga Modin di Desa untuk menggunakan Handsconn (sarung tangan karet) pada saat memendikan jenazah. Dan apabila jenazah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS selain menggunakan Handscoon, Modin juga diwajibkan untuk menggunakan Apron (celemek tebal), sepatu boots, serta kacamata khusus yang bisa didapatkan di Puskesmas tersekat secara gratis tanpa dipungut biaya.
Harapannya setelah acara Penyuluhan kesehatan ini adalah masyarakat Desa Sadang lebih mengetahui tentang berbagai jenis penyakit menular serta cara penularan dan pencegahannya sehingga masyarakat Desa Sadang dapat mencegah penularan dari penyakit menular yang berbahaya tersebut.
Adapun file materi Promosi Hidup Sehat yang disampaikan oleh Pak Tri Djuniarto kami lampirkan pada link dibawah ini dan bisa didownload secara free.
(agus_sung)