Sadang-jatirogo.desa.id – Pertumbuhan balita yang tidak sesuai dengan usianya yang disebabkan kondisi kekurangan energi kronis (KEK) mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat memerintahkan agar seluruh Pemerintah Desa menangani balita KEK dengan serius. Bahkan Pemerintah menganjurkan agar anggaran Dana Desa (DD) yang digelontorkan kepada Pemerintah Desa dianggarkan untuk menangani balita dengan kondisi energi kronis ini. Hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama yang sangat penting dan berpengaruh terhadap pembangunan negara dalam berbagai sektor.
Seiring dengan tujuan Pemerintah Pusat dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, Pemerintah Desa Sadang turut mendukung program tersebut dengan menganggarkan Dana Desa untuk membantu pemulihan balita dengan kondisi energi kronis. Pemerintah Desa Sadang melalui Bidan Desa Sadang mengalokasikan DD untuk membantu balita KEK sebanyak 10 orang setiap bulannya. Setiap bulan Bidan Desa Sadang, Ibu Yuyun Soehartini dibantu dengan Kader Kesehatan mendatangi masing-masing balita KEK untuk memberikan makanan tambahan (PMT) guna memberikan asupan gizi tambahan agar kondisi balita KEK perlahan meningkat.
Tak hanya Pemerintah Desa, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jatirogo pun juga turut mendukung program Pemerintah Pusat dalam meningkatkan SDM dengan meminimalisir jumlah balita KEK. Puskesmas Jatirogo juga menganggarkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita KEK di masing-masing Desa di wilayah Kecamatan Jatirogo. Hal ini sangat positif karena dengan kerja sama Puskesmas Jatirogo dan Pemerintah Desa Sadang maka jumlah balita KEK di Desa Sadang yang mendapatkan PMT akan semakin banyak.
Senin 28 September 2020 Bidan Desa Sadang, Ibu Yuyun Soehartini dibantu dengan Kader Kesehatan mendatangi 10 balita KEK guna memberikan PMT. Satu persatu balita KEK didata dan diperiksa sebelum diberikan PMT. Satu balita KEK mendapatkan paket PMT berupa susu kental manis, kue, roti serta buah-buahan. Paket PMT ini diberikan secara kontinyu setiap bulan agar kondisi balita yang mengalami kekurangan energi kronis dapat meningkat dan terbebas dari KEK.
Sebelumnya pemberian PMT balita KEK diberikan pada bulan januari dan pebruari 2020 dan sempat terhenti selama beberapa bulan semenjak pandemik Covid-19 mewabah di Indonesia dan menyebabkan Desa Sadang menjadi salah satu zona merah. Namun setelah kondisi membaik, program PMT Balita KEK pun dilanjutkan mulai bulan september 2020 ini. (@gus_sung)