Marning_sadang - Sejak diluncurkan beberapa waktu yang lalu, Website Desa merupakan salah satu identitas penting bagi Pemerintah Desa. Website Desa berperan sebagai penyedia informasi secara digital yang berisi Profil Desa dan seluruh kegiatan yang ada di Pemerintahan Desa. Masyarakat luas yang ingin memperoleh informasi di Pemerintahan Desa tidak harus datang di kantor Balai Desa untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Masyarakat Zaman Now hanya perlu membuka browser melalui smartphone dan mengetikkan alamat Website Desa yang dituju. Untuk Kabupaten Tuban sendiri, Website Desa yang resmi adalah yang memiliki Domain desa.id.

     Seiring perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju, masyarakat luas dimanjakan dengan teknologi. Terkini, untuk membuat surat di Desa, masyarakat Desa Sadang sudah tidak perlu untuk meminta tanda tangan manual dengan stempel basah kepada Kepala Desa. Surat dari Pemerintah Desa Sadang sudah full elektronik dengan memanfaatkan Tanda Tangan Elektronik (TTE). Sehingga jika sewaktu-waktu kepala Desa tidak berada di kantor desa, masyarakat tetap bisa mendapatkan surat yang diperlukan dengan TTE resmi dari Kepala Desa.

     Belakangan ini pembuatan surat sudah bisa dilakukan oleh masyarakat melalui Website Desa maupun melalui Anjungan Pelayanan Mandiri Desa (APMD) yang ada di seluruh Kantor Balai Desa di Kecamatan Jatirogo. Untuk memaksimalkan penggunaan Website Desa guna keperluan pembuatan surat digital, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Tuban menggelar Evaluasi dan Bimbingan Pengelolaan Website Desa kepada Operator Website Desa di seluruh Kecamatan Jatirogo. Evaluasi dan Bimbingan Pengelolaan Website Desa ini diselenggarakan di Pendopo Kantor Kecamatan Jatirogo pada hari Senin, 17 Oktober 2022.

     Untuk Website Desa di Kecamatan Jatirogo sudah aktif semua ya, sudah bagus, hanya untuk Desa Kebonharjo saja yang belum bisa karena Suspend, ungkap Widyi Utomo, S.Kom selaku Staff Kominfo Tuban yang menangani Website Desa. Lebih lanjut Mas Wid, sapaan akrab beliau menjelaskan bahwa mulai saat ini masyarakat sudah bisa mengajukan surat di Desa menggunakan website desa tanpa harus datang ke kantor desa. Masyarakat diminta untuk mendaftarkan diri dan mengisi biodata lengkap beserta upload foto KTP jika ingin menggunakan fasilitas surat online via website desa. Surat yang dibuat oleh masyarakat via website desa nantinya akan diverifikasi ulang oleh operator Sistem Pengelolaan Arsip Internal (SEPASI). Sebelum surat di approve oleh operator SEPASI, operator harus terlebih dahulu memverifikasi keabsahan data dari si pembuat surat. Operator SEPASI harus memastikan bahwa biodata si pembuat surat adalah valid dengan mengecek foto KTP yang diupload. Jika biodata tidak lengkap dan tidak ada upload foto KTP, maka yang login dikhawatirkan adalah warga lain yang memanfaatkan Nomor Induk KTP (NIK) dan PIN orang lain yang telah diketahui sebelumnya, lanjut Mas Wid.

     Samapai saat ini, hanya beberapa Desa di Jatirogo yang sudah menerapkan pembuatan surat elektronik via Website Desa. Kedepan diharapakan seluruh operator Website Desa dapat menghandel dan mengintegrasikan pengajuan surat elektronik dari masyarakat via Website Desa. Sehingga masyarakat terutama yang tidak berada di Desa setempat dapat mengurus surat secara online dan tidak harus datang di Balai Desa. Masyarakat bisa mencetak surat yang sudah di verifikasi dan di approve oleh operator dirumah jika memiliki mesin printer sendiri. Jika tidak memiliki mesin printer, maka masyarakat bisa mencetak surat elektronik yang diajukan di kantor Balai Desa. (@gus_Sung)